Selasa, 22 April 2008

LUNA ASMARA

Dirimu laksana rembulan
Bersinar pemberi terang
Kau hadir dalam kegelapan malam
Dengan cahaya dan kelip bintang

Malam purnama dalam kenang
Pemberi cerita seru nan riang
Cerita yang terajut dengan benang
Benang cinta-kasih dan sayang

Cintamu pembawa terang
Meski malam terganti oleh siang
Meski pagi datang menjelang
Cintamu tak kan putus dan hilang

Sayang.....
Kau terang dalam petang
Kau datang dalam hilang
Kau kasih penuh sayang

Cintamu terbentang....
Darisegala penjuru ia datang
Cintamu benang....
Srpihan cinta yang pernah hilang
B'Kenly

Jumat, 18 April 2008

ISTANA JERAMI TUK BIDADARI

Aku sadar gambar ini hanyalah rekayasa....
Namun ku berharap ini kan menjadi nyata
Adalah cinta ini...Sayang ini...Rasa ini...dan rindu dalam hati
Adalah nyata dan benar tiada terpungkiri.

Ini bukanlah sebuah mimpi dan juga bukan ilusi...
Ini adalah sabda hati untuk bidadari
Yang ku berharapa dia kan jadi permaisuri
Tinggal, menghuni istana berdinding jerami kasih.

Adalah do'a dan harapan yang suci...
Yang terungkap dengan sajak dan puisi
Tertulis dengan tinta warna pelangi
Yang menghias danau dalam hati...

Dengan tangan ini ku sambut tangan halusmu
Dengan tangan ini ku ukir nama dan wajahmu dalam hati dan selaput mataku
Dengan bibir ini kurangkai senyum untukmu
Dengan bibir ini kurangkai kalam pujiku

Teruntuk dirimu...
Sayang dan rinduku
Yang terpadu indah dalam rindu
Nantikan hadirmu, hiasi indah hari berlalu

Bekenly

Selasa, 08 April 2008

KARYA UNTUK DIRIMU HONEY







Ini adalah buah karya yang muncul bukan karena tiba-tiba
Ini adalah buah karya yang muncul karena dorongan jiwa
Ini adalah buah karya yang ada karena asa akan cinta
Ini adalah buah karya yang ku buat untuk seorang dara.

Tangannya tuntun aku tuk goreskan sebuah kata yang datang begitu saja
Mulutnya bisikkan rangkaian kata yang indah dan bermakna
Nafasnya mengalir dalam rongga telingga seakan berbisik tentang rindu yang membara
Nadiku mengalir atas nama cinta-kasih sayang dan ketulusannya

Cintanya membawaku pada bahagia yang sempurna
Bahagia yang jadi impian para kawula muda.
Karya ini teruntuk pada dia
Karya ini adalah wujud cinta darinya
Cinta yang akan terpegang dalam dada

Engkau adalah penerang dalam gulita
Engkau adalah sejuk dalam panas membara
Engkau adalah oase ditengah padang sahara
Engkau adalah padang sabana
Engkau adalah detak nadi dalam aliran darah.


B'Kenly

SEBUAH RENUNGAN

Aku yang tak tau harus memulai darimana alur cerita ini
Cerita yang sedang aku tapaki tuk mencari sebuah arti dan jati diri
Ingatan yang makin melemah tentang kisah yang pernah aku jalani
Kisah yang banyak bercerita tentang sedih nan perih.
Aku sadar manusia tidaklah pantas tuk berkeluh kesah
Terhadap apa yang sudah tercatat tuk dijalani dalam hidupnya
karena apapun yang kita rasa adalah terkandung arti dan hikma yang tak terduga
Manusia memeng tercipta dengan sempurna
Dibanding dengan mahluk tuhan yang ada dalam semesta
Tapi apakah mereka sadar dengan kesempurnaannya terkandung banyak kelemahan?
Sangat jarang dan bahkan 'tidak pernah'
Karena mungkin sudah menjadi sifat manusia
Yang selalu kurang terhadap apa yang ia punya
Itulah yang membuat mereka jadi tega dan berbuat sesuatu yang hina
Sesuatu yang seharusnya menjadi berkah
Tapi malah menjadi bencana yang menyiksa
Beruntunglah bagi orang-orang yang bisa mensyukuri atas nikmat-Nya
Mahu bersabar dengan segala uji dan coba
Mahu mengambil hikma dari segala perkara
Yang nantinya bisa membawa tenang dan ketentraman jiwa
Yang selalu ingat kepada tuhan baik suka dan duka
Ingatlah....
"Lainsyakartum laaziizannakum walainkafartum inna adzabila syadiid"

Minggu, 06 April 2008

NARASIKU

Apa, Bagaiman dan Bisakah???

Aku adalah pemuda yang banyak mengalami ketidak beruntungan dalam soal asmara, seja pertama kali aku mengenal istilah dan perasaan cinta tidak pernah aku rasakan dan ku temukan ketenangan dalam jiwa. Cinta yang kadang orang mengidentikkan dengan bahagia yang kadang juga orang mengidentikkan dengan keindahan, tapi dalam diriku aku tak menemukan hal itu. Lama aku mengarungi daratan kasih yang tiada bertepi namun yang ku temukan adalah ilusi dan mimpi yang tak pasti. Lelah kakiku melangkah tuk tapaki dan mencari sebuah arti yang selalu menggangu dalam hati...Apa itu cita suci? Siapakah itu cinta suci? milik saiapkah cinta ini? banyak hal membuat aku jadi menyendiri tuk renungkan dan berfikir mencari jawaban dari kegelishan akan arti semua ini.
Jauh sudah waktu menggandeng tangan nasib ini tuk arungi dunia yang tiada punya belas kasih bagi insan yang sedang patah hati, rasa dan gairah tak lagi sesemangat ketika aku masih kecil dan tak mengerti apa cinta dan rasa sakit dalam hati. Hati banyak di hinggapi rasa iri terhadap dunia yang sebenarnya sangat menipu dan sesuatu yang hina dan keji. Mata teriritasi dengan segala hal maksiat yang tak terasa mengotori pemikran dan hati yang dulu tak ternodai. Telingga tak lagi bisa mendengar seruhan dan sabda alam sebagai risalah dari yang MahaKasih dan Memiliki semesta alam dan segala isi. wajahku yang kini tak tersinari oleh cahaya yang pernah melekat ketika manusia masih bayi, kini suram hampir padam tertutup dosa-dosa yang semakin hari semakin tak terbatasi.
Aku binggung..... dan kadang aku termenung dalam ruang dan gedung, jiwa ku yang selama ini terapung, mengharap ada sesosok malaikat ataupun sesuatau yang bisa membawa jiwa ke daratan nyata dan sempurna tempat orang-orang yang terselimuti oleh cahaya dari surga.
Aku....yang tak lagi memilki jiwa yang murni, pikiran yang jerni dan langkah yang pasti. aku yang tak lagi meiliki semagat dalam diri dalam raih asa dan cinta kasih terjebak dalam dunia yang penuh dengan frustasi. wahai engkai yang Maha Meiliki, Maha Pengasih,Maha pencipta alam dan seisi....pantaskah ku memohon tuk sucikan jiwa bagi insan ingat dan merasa hidup dan bernyawa, tuk jernikan pikir bagi insan yang gunakan otak untuk memikir dan murnikan segumpal daging yang jadi kemudi pada setiap insan yang mengaku punya hati. darah semakin membeku dan nadi semakin tak melaju karena banyak sampah yang tergiling dalam lambung perut yang tak kenal harta simiskin dan hak si yatim. diriku yang nista dan bernoda


B'Kenly

Selasa, 01 April 2008

“KORUPSI KEPRESIDENAN”

Reproduksi Oligarki Berkaki tiga
Istana, Tangsi, dan Partai penguasa

Oleh Agus Rahmatulah,SE:


Mencuatnya kembali kasus korupsi mantan penguasa Order Baru,Soeharto,yang lagi menimbulkan pro-kontra,sebetulnya menggambarkan betapa publik sangat berharap agar ada kepastian hukum bagi mantan pemimpinnya.Soeharto diduga telah melakukan korupsi dalam mengelola tujuh Yayasan,yang dananya bersumber dari sumbangan dan uang Negara,yang merugikan Negara triliunan rupiah.namun,untuk kesekian kalinya usulan agar Soeharto diampuni juga kembali mengemuka.gerakan memaafkan Soeharto kali ini muncul dari “wakil-wakil rakyat” melalui usulan mereka agar diadakan sidang itimewa untuk menghapus dosa-dosa mantan Jenderal besar itu.usulan ini sekaligus menambah suram usaha mengadili Soeharto,yang secara khusus tercantum dalam TAP MPR No IX/MPR/1998,khususnya pasal 4 tentang penyelengggaraan Negara yang bersih dan bebas KKN yang memerintahkan proses peradilan,termasuk Soeharto.


Kecenderungan “memaafkan “ dan tidak memproses kasus korupsi Soeharto,yang datanya sudah jelas di depan mata, bukan tidak mungkin adalah bagian dari strategi mata rantai korupsi yang besar dan memiskinkan rakyat Indonesia.karena,memutuskan fondasi korupsi yang dibangun oleh klan Soeharto bukan tidak mungkin meruntuhkan sekian banyak bangunan korupsi lainnya.,ini bermaksud mengaja kalayak mengkaji bersama,mengapa tuntutan untuk mengadili Soeharto karena dosa-dosa politik nya sampai sekarang belum terlaksana.Proses hukum bagi Soeharto ibarat sebuah sinetron yang sudah disekenario sedemikian rupa sebagai tontonan karena kasus nya terus diambangkan.padahal,masyarakat menghendaki Soeharto diproses sampai tuntas dalam peradilan yang fair.kalaupun Soeharto dianggap sudah tua,sakit, dan lemah untuk diadili,mengapa semua rezim pasca-Soeharto tidak berusaha melakukan penyitaan harta rakyat yang dijarah oleh Rezim Soeharto dan kroninya?


Dimulai dengan pertanyaan apa penyebab gagalnya reformasi Mei 1988,buku ini menjawab bahwa kesalahan terbesar para reformis dan aktor pro-demokrasi bangsa Indonesia adalah “menyerahkan “ wilayah publik pada sekumpulan orang-orang Orde Baru.malah menurut Penulis, Istana kepresidenan republik Indonesia pasca-Soeharto, yakni sejak Habibie, Abdurahman Wahid, Megawati hingga Susilo Bambang Hudoyono,menjadi lahan subur bagi perkembangan korupsi dan kroniisme yang menyesengserakan ekonomi Negara.


Menurut penelitian George Junus Aditjondro,sejak era Soeharto,mengkorupsi di Indonesia telah tumbuh sedemikian rupa menjadi jalinan oligarki yang sulit diputus mata rantainya.presiden-presiden berikutnya juga tak luput dari jaraingan-jaringan oligarki tersebut,yang terus dipertahankan dan diperbarui melalui persekutuan-persekutuan terselubung lewat berbagai sektor ekonomi dan politik,dengan pergeseran warna dan pemain disana-sini.uraian Penulis, yang didukung data yang komplit,menganai “bakat dan hobby korupsi”Soeharto ke presiden berikutnya,sehingga membuat mereka menjadi Soeharto kecil (small Soeharto) dalam bidang korupsi,membuat kita membayangkan adanya jaringan yang luar biasa ketat dan tersistemisasi, yang kemudian menyulitkan proses demokratisasi dan pencapaian keadilan dalam masyarakat.


Oligarki adalah suatu bentuk masyarakat dimana kekayaan menentukan kekuasaan, dan kekuasaan politik berada ditangan orang-orang kaya.

Dalam buku ini menganalisis bagaimana sistem oligarki Soeharto direproduksi oleh sistem-sistem politik pasca-Soeharto.dengan data hasil penelusuran delapan tahun di Indonesia dan tuju tahun di luar negeri, Penulis menilai bahwa oligarki di Indonesia terbagi menjadi tiga kaki.


1. Istana yang juga merupakan lingkaran dalam oligarki ini. Yang dimaksud dengan”Istana” bukanlah gedung yang meruapakan tempat tinggal resmi keluarga Presiden,melainkan keluarga besar presiden yang juga meliputi kerabat dan keluarga besar yang tinggal di luar Istana.

2. Tangsi”,yang sekaligus merupakan lingkaran pelindung pertama dari”Istana”.”tangsi” disini bukanlah tempat tinggal segala kesatuan angakatan bersenjata,melainkan komunitas militer dan polisi yang terdiri dari Purnawirawan,perwira tinggi,sampai para prajurit,yang bertugas memlihara kepentingan modal besar.

3. Partai penguasa,yang di era kepresidenan Soeharto dimainkan oleh Golongan Karya(Golkar).kaki ketiga ini adalah benteng perlidunagn kedua bagi berbagai bisnis Istana,yang sekaligus berfungsi menyamarkan keberpihakan para serdadu dalam melindungi kepentingan bisnis keluarga Istana.

Oposisi perlawanan terhadap akumulasi kekayaan yang seperti piramida terbalik itu,bisa datang dari golongan kiri,bisa juga datang dari golongan kanan yang tersingkir.


LAPISAN KORUPSI


1. Korupsi Lapis Pertama, yang meliputi bidang sentuh langsung antara warga (citizen) dan birokrasi atau aparatur Negara yang dapat dibedakan antara suap ( bribery), dimana prakarsa untuk mengeluarkan dana, jasa, atau benda dating dari warga dan Pemerasan ( extortion) prakarsa untuk mengeluarkan dana, jasa, atau benda dating dari aparatur negara

2. Korupsi Lapis kedua, yang meliputi lingkaran dalam (inner circle) dipusat pemerintahan, dapat dibedakan antara :

a. Nepotisme : dimana ada hubungan darah antara mereka yang menjadi pelayan public dengan orang-orang yang menerima kemudahan dalam bidang usaha mereka.

b. Kronisme : dimana tidak ada hubungan antara pelayan public dengan orang-orang yang menerima berbagai kemudahan dalam bidang usaha mereka.

c. Kelas baru, dimana mereka yang mengambil kebijakan dengan mereka yang menerima kemudahan khusus untuk usaha mereka sudah menjadi kesatuan yang organic.

3. Korupsi Lapis ketiga, adalah jejaring korupsi (cabal) yang sudah terbentuk yang meliputi birokrat , politisi, aparat hukum, aparat keamanan Negara, perusahaan-perusahaan negaradan swasta tertentu, serta lembaga-lembaga hukum, pendidikan, dan penelitian yang memberikan kesan obyektif dan ilmiah terhadap apa yang merupakan kebijakan jejaring itu.


Pembedaan Korupsi

1. Korupsi yang didorong oleh kemiskinan (corruption driven by poverty)” Korupsi kerah biru”.

2. Korupsi yang didorong oleh kerakusan (corruption driven by greed)” Korupsi kerah putih” atau korupsi berseragam dan berdasi.


Metode Korupsi Kepresidenan Soeharto


1. Cara pengumpulan kekayaan dalam negeri

a. Membentuk Yayasan

b. Menggunakan asset milik kawan-kawan mantan presiden soekarno

c. Mengeluarkan dan menyalahgunakan keppres

d. Membentuk berbagai monopoli komoditi

e. Penyalahgunaan fasilitas Negara

f. Bentuk lain gate keeping dan rent seeking

g. Menyewakan pesawat untuk jamaah haji

h. Menyewakan pesawat untuk jamaah haji

i. Menggunakan pesawat pribadi untuk menyelundupkan emas ke luar negeri

j. Mengimpor senjata dan berdagang bahan peledak

k. Pencetakan dan perdagangan uang palsu

l. Penyelundupan obat terlarang

2. Mengglobalkan kekayaan yang dikumpulkan didalam negeri

a. Menghadiahi para kroni dengan kekuasaan

b. Memanfaatkan kantor pengacara dan konsultan keuangan internasional yang bagus

c. Memanfaatkan pengusaha local, konsultan, politisi luar negeri dan kroni

d. Memanfaatkan jaringan bank internasional

e. Menyembunyikan asset-aset di perusahaan-perusahaan global multi lapis

f. Meng-ASEAN-kan oligarki soeharto

g. Mengeksploitasi posisi internasional soeharto

h. Menyimpan uang dipusat pencucian uang dunia

i. Menjual kekayaan kepada mitra bisnis

MENJADI KAYA DENGAN BERFIKIR POSITIF

Tela’ah Buku “ Menjadi Kaya Dengan Berpikir Positif “

( The Sciense of Getting Rich : Wallade D. Wattles )

Oleh Zainul Faizin, HM


Dalam kata pengantarnya, sang pengarang menyebutkan, bahwa buku ini berorientasi pragmatis dan tidak filosofis. Alias, buku ini adalah pedoman praktis untuk menjadi kaya. Bahkan, Tuan Wallace menyebutkan bahwa siapa pun orang yang mau menerapkan pedoman dan prinsip di dalam buku ini, tanpa keraguan dan kekhawatiran, akan menjadi kaya. Wallace juga menegaskan, bahwa semua petunjuk yang ada di buku ini, adalah “exact science, and failure is impossible”.

Sebagai catatan awal, buku ini aslinya menggunakan bahasa Inggris yang cukup kuno. Jadi sedikit sulit memahaminya. Tapi Anda boleh percaya, isinya bagus untuk sukses Anda. Beberapa ungkapan di dalam buku ini harus Anda terjemahkan ulang sesuai dengan terminologi Anda. Lebih dari itu, apa yang paling penting adalah menyesuaikannya dengan sistem keyakinan atau agama Anda. Mungkin ada yang cocok dan mungkin ada yang tidak cocok, mungkin ada yang sejalan atau mungkin ada yang bertentangan.

Dalam buku ini Wallace D. Wattles mengungkapkan bahwa semua benda yang ada di seluruh dunia ini berasal dari satu zat dasar, suatu zat tak berbentuk yang sangat cerdas. Dia juga menyatakan bahwa semesta adalah gudang kekayaan yang tak pernah kering, bahwa ada lebih dari cukup kekayaan bagi setiap penduduk bumi untuk hidup berkelimpahan. Yang harus dilakukan oleh setiap orang yang ingin menjadi kaya adalah membentuk pikiran tentang hal yang diinginkannya sehingga ia bisa “mencetak” pikiran tersebut ke zat dasar tadi.

Yang harus diperhatikan oleh orang-orang adalah bahwa untuk membentuk pikiran tersebut, dia juga harus memiliki perilaku yang baik, menyingkirkan persaingan, bekerja sama, dan menganut paham “memberi nilai guna yang lebih tinggi daripada nilai tunai yang diterima”. Bila kita melakukan cara-cara yang disebutkan oleh Wattles dalam bukunya ini, kita akan mendapatkan kemakmuran sejati, secara fisik dan spiritual.

Dalam buku ini Wallace D. Wattles mengungkapkan bahwa semua benda yang ada di seluruh dunia ini berasal dari satu zat dasar, suatu zat tak berbentuk yang sangat cerdas. Dia juga menyatakan bahwa semesta adalah gudang kekayaan yang tak pernah kering, bahwa ada lebih dari cukup kekayaan bagi setiap penduduk bumi untuk hidup berkelimpahan. Yang harus dilakukan oleh setiap orang yang ingin menjadi kaya adalah membentuk pikiran tentang hal yang diinginkannya sehingga ia bisa “mencetak” pikiran tersebut ke zat dasar tadi.

Yang harus diperhatikan oleh orang-orang adalah bahwa untuk membentuk pikiran tersebut, dia juga harus memiliki perilaku yang baik, menyingkirkan persaingan, bekerja sama, dan menganut paham “memberi nilai guna yang lebih tinggi daripada nilai tunai yang diterima”. Bila kita melakukan cara-cara yang disebutkan oleh Wattles dalam bukunya ini, kita akan mendapatkan kemakmuran sejati, secara fisik dan spiritual.

Ilmu Menjadi Kaya Adalah Eksakta

Setiap orang, mengisi kehidupannya dengan tiga motivasi utama, yaitu hidup untuk tubuh, hidup untuk pikiran, dan hidup untuk jiwa. Untuk bisa hidup sepenuhnya, setiap orang layak dan berhak menjadi kaya.Untuk menjadi kaya, ada ilmunya. Ilmu ini, adalah ilmu eksak seperti aljabar atau matematika. Jika Anda menguasai ilmu ini, maka Anda akan menjadi kaya dengan kepastian yang matematis.


Kepemilikan atas kekayaan, uang, dan harta benda, adalah hasil dari berbagai tindakan yang dilakukan dalam cara tertentu (Certain Way). Siapapun yang bertindak dalam cara ini, entah sengaja atau tidak, akan menjadi kaya. Sebaliknya, siapa pun yang melakukan berbagai hal tidak dengan cara ini, sekeras apa pun mereka berusaha dan bekerja, sehebat apapun kemampuannya, tidak akan pernah menjadi kaya.Ungkapan di atas adalah benar berdasarkan fakta-fakta berikut ini.


Menjadi kaya bukanlah semata-mata tentang lingkungan. Jika menjadi kaya ditentukan oleh lingkungan, maka semua orang di suatu lingkungan tertentu, mestinya akan kaya. Semua orang di suatu kota akan kaya. Semua orang di suatu kampung akan kaya. Semua orang di suatu negeri akan kaya. Kenyataannya, tidak demikian.

Di sebuah RT, orang kaya tinggal bersebelahan dengan orang miskin. Dua pemilik toko yang bersebelahan, dengan barang dagangan yang sama, dan dengan kerja keras yang sama, kekayaannya akan berbeda.


Menjadi kaya, adalah dengan berpikir dan melakukan berbagai hal dengan cara tertentu (Certain Way).

Menjadi kaya juga bukan semata-mata tentang bakat. Banyak orang berbakat tetap miskin selama hidupnya. Sementara orang yang tidak berbakat justru menjadi kaya. Studi Wallace dan rekan-rekannya menunjukkan, bahwa orang-orang yang kaya justru memiliki bakat dan kemampuan yang rata-rata. Sama seperti Anda.


Menjadi kaya, adalah dengan berpikir dan melakukan berbagai hal dengan cara tertentu (Certain Way).

Menjadi kaya juga bukan hasil dari kebiasaan dan kemampuan menabung dan berhemat semata-mata. Banyak orang yang pelit tetap miskin, dan banyak orang yang royal justru tetap kaya.


Menjadi kaya, adalah dengan berpikir dan melakukan berbagai hal dengan cara tertentu (Certain Way).

Menjadi kaya juga tidak berhubungan dengan kegagalan atau keberhasilan saja. Dua orang pengusaha, yang bekerja sama kerasnya, kemudian sama berhasilnya, pada akhirnya akan memiliki kekayaan yang berbeda.

Menjadi kaya juga bukan tentang pilihan profesi atau bidang usaha. Mereka yang profesinya sama, atau bisnisnya sama, tetap saja “kayanya” berbeda.

Menjadi kaya, juga bukan tentang ada atau tidaknya modal. Banyak yang bermodal besar tapi bangkrut, dan banyak yang hanya “moderat”, alias modal dengkul sama urat, berakhir sebagai orang kaya.


Menjadi kaya, adalah dengan berpikir dan melakukan berbagai hal dengan cara tertentu (Certain Way).

Menurut hukum sebab akibat, “sebab” yang sama, akan menghasilkan “akibat” yang sama. Dan jika ini berlaku, maka “menjadi kaya” adalah ilmu eksakta.

Apa yang diperlukan untuk menguasai Certain Way ini? Cukup hanya kemampuan berpikir dan kemampuan memahami. Setiap orang bisa menjadi kaya. Tentu saja, Anda juga.

Untuk menjadi kaya, Anda bisa memulainya dengan profesi, bisnis, dan lokasi Anda saat ini. Tak perlu ganti profesi atau banting stir ke bisnis lain, tak perlu juga Anda berpindah tempat.

Hal pertama yang harus Anda pahami, adalah kesempatan dan peluang atau opportunity. Ia ada di mana-mana. Monopoli tak akan bisa mengikatnya. Monopoli tidak akan membuat Anda miskin, sebab kesempatan ada di mana-mana. Cari dan temukanlah. Lalu, lakukan segalanya in Certain Way. Anda tidak akan menjadi miskin.

Anda juga tidak akan menjadi miskin karena supply dari orang kaya yang terbendung atau terhenti alirannya. Segala sesuatunya telah tersedia, lebih dari cukup. Dunia ini ada dalam keseimbangan, sebab aliran itu tak akan pernah berhenti.

Apa yang telah menjadi sampah bagi seseorang, akan menjadi bahan baku bagi orang lain. Kertas, plastik, kaca, dan botol yang sudah tak terpakai, telah mengantarkan pemulung dan pedagang pengumpul naik haji lebih dari satu kali. Itu contohnya.

Alam semesta yang kita tinggal di dalamnya, adalah gudang kekayaan yang tak akan ada habisnya. Persediaannya tak akan pernah menyusut.


Prinsip-prinsip di dalam buku ini adalah sebagai berikut.

Prinsip 1 Mata Air Kekayaan Adalah Pikiran
Prinsip 2: Rezeki Sudah Digariskan
Prinsip 3: Jangan Ragu Berharap Lebih Kaya
Prinsip 4: Bersyukur Membuat Lebih Kaya
Prinsip 5: Berpikir Dengan Cara Tertentu
Prinsip 6: Berpikir Positif, Kreatif, Dan Fokus
Prinsip 7: Bertindak Dengan Cara Tertentu
Prinsip 8: Bertindak Efisien
Prinsip 9: Masuk Ke Bisnis Yang Tepat
Prinsip 10: Menciptakan Nilai Tambah
Prinsip 11: Menjadi Pemberi Nilai Tambah
Prinsip 12: Keberanian Menciptakan Kekayaan


Mutiara Renungan “Berpikir Positif”

"Orang pesimis melihat kesulitan di setiap kesempatan. Orang optimis melihat kesempatan di setiap kesulitan." - Winston Churchill

"Begitu Anda mengganti pikiran-pikiran yang negatif dengan yang positif, Anda akan mulai mendapatkan hasil yang positif." - Willie Nelson

"Manusia adalah produk dari pikirannya. Ia menjadi apa yang ia pikirkan." - Mahatma Gandhi

"Beda Antara bisa dan tidak bisa hanyalah lima huruf. Lima huruf yang menentukan arah hidup Anda." - Ramez Sasson

"Orang-orang besar dinilai besar karena kualitas positif yang dimilikinya, bukan karena mereka tidak pernah berbuat salah." - Anonymous

"Jika Anda tidak suka sesuatu, ubahlah. Bila Anda tidak bisa mengubahnya, ubahlah cara Anda berpikir mengenainya." - Mary Engelbreit

Menakar Kualitas Pelayanan Publik

Bermimpi sejenak tentang pelayanan publik yang berkualitas

Oleh: J. Lutfi

PELAYANAN publik sebagai sebuah proses layanan yang mencoba memenuhi berbagai kebutuhan barang publik masih nampak sebagai sebuah momok di masyarakat, masyarakat akan mengelus dada ketika diminta tanggapanya tentang pelayanan publik yang selama ini mereka rasakan. Ada yang langsung menolak memberikan tanggapan seakan alergi, namun ada juga yang memberikan tanggapan tetapi tetap dengan nada sumbang, baik itu terkait dengan kualitas layanan atupun berbagai praktik menyimpang semisal korupsi, kolusi dan nepotime.

Pemerintah sebagai aktor utama welfare state memiliki kuwajiban untuk mempromosikan, melindungi dan memenuhi kesejahteraan masyarakatnya (state obligation), sulit mengharapkan kualitas pelayanan public yang baik jika kualitas pemerintah kita juga tidak berubah, karena bagaimanapun juga pemerintah merupakan pemonopoli pelayanan public.

Dr. Agus Prianto dengan bukunya “Menakar Kualitas Pelayanan Publik” yang diadaptasi dari disertasinya mencoba mengajak kita memahami dan bermimpi tentang pelayanan public yang berkualitas. Dalam bahasa pemerintah istilah berkualitas ini coba didoktrinkan kejajaran birokrasi dibawahnya dengan istilah Prima, lengkapnya Pelayan yang Prima istilah Prima ini sering kita jumpai terpampang di sepanduk yang dipasang di pusat-pusat pelayanan public, baik Rumah Sakit Umum, Kantor Samsat, Kantor Dinas Pajak dan kantor-kantor pusat pelayanan public lainnya, saying kesemarakan sepanduk tersebut tidak berbanding seiring dengan kualitas pelayanan yang diberikan di pusat-pusat pelayanan public tersebut.

Memahami Barang Publik

Sistem ekonomi moderen mengenal dua jenis barang yaitu barang publik (public goods) dan barang pribadi (private goods). Ada dua karakter utama barang publik: (1) setiap orang dapat menikmatinya tanpa harus mengurangi kenikamatan orang lain dan (2) setiap orang memiliki akses yang sama ke barang tersebut. Contoh paling mudah dari barang publik adalah jalan raya. Di mana setiap orang dapat menikmatinya tanpa harus berkompetisi dengan orang lain. Dan tidak ada satupun orang yang dapat melarang orang lain menggunakan jalan raya, dalam memahami barang public harus include didalamnya adalah bidang jasa public.

Lawan dari barang publik adalah barang pribadi yang dapat dipilah-pilah dan dijual di pasar melalui sistem kompetisi. Jika mekanisme pasar memungkinkan barang pribadi diproduksi secara efisien, hal ini tidak berlaku bagi barang publik. Barang publik sulit diproduksi demi kepentingan profit karena besarnya externalitas. Karena itu, dibutuhkan intervensi pemerintah dalam produksi barang publik yang biayanya di ambil dari belanja negara. Dan pada banyak negara maju, produksi barang publik tersebut dibiayai oleh pajak.

Beberapa Kelemahan Umum dalam Pelayanan Publik

· Kurang responsif. Kondisi ini terjadi pada hampir semua tingkatan unsur pelayanan, mulai pada tingkatan petugas pelayanan (front line) sampai dengan tingkatan penanggungjawab instansi. Respon terhadap berbagai keluhan, aspirasi, maupun harapan masyarakat seringkali lambat atau bahkan diabaikan sama sekali.

· Kurang informatif. Berbagai informasi yang seharusnya disampaikan kepada masyarakat, lambat atau bahkan tidak sampai kepada masyarakat.

· Kurang accessible. Berbagai unit pelaksana pelayanan terletak jauh dari jangkauan masyarakat, sehingga menyulitkan bagi mereka yang memerlukan pelayanan tersebut.

· Kurang koordinasi. Berbagai unit pelayanan yang terkait satu dengan lainnya sangat kurang berkoordinasi. Akibatnya, sering terjadi tumpang tindih ataupun pertentangan kebijakan antara satu instansi pelayanan dengan instansi pelayanan lain yang terkait.

· Birokratis. Pelayanan (khususnya pelayanan perijinan) pada umumnya dilakukan dengan melalui proses yang terdiri dari berbagai level, sehingga menyebabkan penyelesaian pelayanan yang terlalu lama. Dalam kaitan dengan penyelesaian masalah pelayanan, kemungkinan staf pelayanan (front line staff) untuk dapat menyelesaikan masalah sangat kecil, dan di lain pihak kemungkinan masyarakat untuk bertemu dengan penanggungjawab pelayanan, dalam rangka menyelesaikan masalah yang terjadi ketika pelayanan diberikan, juga sangat sulit. Akibatnya, berbagai masalah pelayanan memerlukan waktu yang lama untuk diselesaikan.

· Kurang mau mendengar keluhan/saran/aspirasi masyarakat. Pada umumnya aparat pelayanan kurang memiliki kemauan untuk mendengar keluhan/saran/aspirasi dari masyarakat. Akibatnya, pelayanan dilaksanakan dengan apa adanya, tanpa ada perbaikan dari waktu ke waktu.

· Inefisien. Berbagai persyaratan yang diperlukan (khususnya dalam pelayanan perijinan) seringkali tidak relevan dengan pelayanan yang diberikan

Bagaimana Menakar Kualitas Layanan Publik

Untuk Menakar kualitas layanan buku ini memperkenalkan metode “SERVQUAL”, SERVQUAL sebuah konsep evaluasi layanan yang yang diinisiasi oleh Parasuraman. Metode ini memakai 5 dimensi dalam mengevaluasi suatu layanan yaitu:

1. Tangible, Bagaimana tampilan fisik kantor penyedia layanan public, apakah bersih dan tertata dengan baik, apakah didukung oleh peralatan kerja yang moderen dengan pera petugas yang performannya meyakinkan

2. Reliability, Dimensi ini menjelaskan tentang derajat kehandalan dari aparat pelayanan public, kehandalan dimaknai sebagai kemampuan layanan sesuai yang dijanjikan.

3. Responsiveness, Dimensi ini terkait dengan sikap tanggap para aparat pelayanan public terhadap keluhan, harapan, maupun kecenderungan yang terjadi di masyarakat sebagai penerima layanan

4. Assurance, Dimensi ini berkaitan dengan kemampuan lembaga dan para stafnya untuk menanamkan rasa percaya dan keyakinan kepada para pengguna pelayanan public

5. Empathy, Dimensi ini ditandai dengan sikap peduli dan penuh perhatian kepada semua warga masyarakat yang membutuhkan jasa layanan.

Pelembagaan Citizens’ Charter

Citizens’ Charter sering diterjemahkan dengan istilah “kontrak pelayanan”. Citizens’ Charter sebagai sebuah konsep hingga saat ini terus dikembangkan di Indonesia. Konsep ini mendorong pemahaman dalam konteks pelayanan public, bahwa yang menjadi pusat dari pelayanan adalah masyarakat pengguna pelayanan sendiri. Konsep ini menegaskan penting adanya sebuah kontrak antara penyelenggara layanan dan penerima manfaat layanan tentang visi misi pelayanan, standart pelayanan, Alur pelayanan, unit atau bagian pengaduan masyarakat, dan survey pengguna layanan.

Demi membangun kualitas pelayanan public yang lebih baik sangat beralasan jika kita bersama-sama membaca buku ini. Secara fisik buku ini memang tipis, namun ada manfaat yang besar yang akan didapat dari membaca dan mempraktikkanya terutama para penyelenggara pelayanan public.

Today, there is no First World, second world, or the third world…….just fast world…and the slow world

Thomas L. Friedman, The Lexus and The Olive Tree

AYAT-AYAT CINTA

TELAAH NOVEL

AYAT-AYAT CINTA
Karya Habiburrahman El Shirozy

Oleh : B’Ken M.W.

AYAT-AYAT CINTA ditulis oleh Habiburrahman El Shirozy, novel ini adalah masuk dalam kategori novel yang sangat fenomenal, karena sejak terbitan pertama pada 2004 yang lalu sampai tahun 2007 kemarin adalah telah mengeluarkan 160.000 Exp, 28 terbit ulang. Ini adalah novel pembangun jiwa yang tujuan utamanya adalah dakwa yang didalamnya terdapat banyak peristiwa yang menjadi pesan moral yang sarat dengan makna. Karena pesan dakwa yang kental dalam novel ini yang disajikan dengan sangat Apik oleh sang penulis, sehingga tidak terkesan menggurui kepada pembaca, penulis mengajak pembaca untuk merenungi dan ikut masuk dalam dunia cerita sehingga pembaca seolah-olah menjadi pelaku novel ini. Sangat romantis dan humanis! Novel ini terasa begitu kuat dalam ajaran, perasaan, dan penokohannya.

Adalah tidak menggurui pesan-pesan dakwa yang ingin disampaikan oleh penulis kepada pembaca yang menjadikan Novel ini manjadi diminati oleh banyak orang terutama oleh kalangan muda yang gandrung akan cerita romantisme. Selain itu mengapa novel ini menjadi best seller adalah karena bahasanya yang mengalir yang bisa mengajak pembaca larut dan merasa ikut dalam allure cerita tersebut. Serta pencapaian sastranya yang sangat bagus yang menurut beberapa kritikus bagus dan tidak mempunyai beban dakwa.

Novel ini bercerita tentang seorang pemuda desa miskin bernama Fahri bin Abdillah yang merantau ke Mesir, Kairo untuk bersekolah di Universitas Al Azhar, demi mencapai cita-citanya untuk sekolah di cairo mesir, dia harus merelakan satu-satunya sawah warisan keluarganya, fahri yang harus mengalami banyak kesulitan dari mulai masalah keuangan, kesehatan dan bahkan cinta. Dalam novelnya, periode waktu yang dipakai adalah masa ketika Fahri sedang menyusun tesis untuk S-2nya. Fahri adalah sosok pemuda islam yang berperilaku Islami. Dalam pengenalan tokoh ini, sang penulis memulai dengan menggambarkan karakter Fahri yang berkemauan kuat dan teguh memegang janji serta pemuda yang memegang teguh prinsip yang diyakininya.

Adalah Fahri seorang khadim kiai dan batur santri, keturunan petani miskin asal Jawa yang entah bagaimana (tidak diceritakan sama sekali) bisa kuliah S2 di Universitas Al Azhar. Kisah hidup Fahri ibarat kisah hidup di negeri dongeng. Dengan kesalehan, kebaikan hati, kecerdasan dan kedewasaan yang luar biasa, Fahri yang digambarkan sebagai laki-laki miskin, berperawakan dan bertampang biasa saja sangat disukai oleh gadis-gadis cantik, cerdas, dan terbaik di sekitarnya.


“Tak salah apa yang ditulis Hadi Susanto dalam prakatanya, novel itu pas disebut sebagai novel pembangun jiwa. El Shirazy mampu menyisipkan pesan-pesan moral dalam novelnya. Pesan dakwah dijasadkan dengan sangat halus yang jauh dari kesan dipaksakan. Bahkan tanpa kita sadari ilmu fikih dan akidah kita bertambah setelah kita mengikuti dialog-dialog yang disampaikan”

“Hari itu sangat panas di Kairo,cuaca sangat buruk. Suhu 41 derajat celcius. Padahal hari itu adalah jadwal untuk talaqqi (belajar langsung face to face dengan seorang syaikh atau ulama) pada Syaikh Utsman Abdul Fattah seorang ulama besar di Mesir” (ini adalah salah satu watak/karakter yang digambarkan oleh penulis tentang fahri yaitu orang yang berKemauan Kuat). Pada Ulama besar ini, Fahri belajar ilmu tafsir dan membaca Al-quran dengan riwayat tujuh imam. Tidak sembarang orang yang bisa diterima menjadi murid Syaikh Utsman. Mereka diuji secara ketat. Yang diuji adalah hafalan Al-Quran tiga puluh juz dengan qiraah bebas. Di tahun itu hanya sepuluh orang yang diterima salah satunya adalah Fahri. (Disini penulis juga mengenalkan Fahri sebagai seorang yang cerdas). Pengenalan karakter Fahri menjadi sentral dan teramat penting dalam novel ini. Karena karakter Fahri adalah pengerak dari semua peristiwa menjadi pesan moral yang ingin disampaikan penulisnya kepada pembacanya. Pendeknya karakter Fahri adalah karakter seorang islam yang Kaffah, yang selalu memegang teguh ajaran agama secarah utuh. Fahri juga tidak bersentuhan dengan perempuan yang bukan istri atau mahramnya.

Fahri juga adalah sosok pemuda yang setia kawan, mempunyai jiwa pemimpin dan pemuda yang mengayomi terhadap mahasiswa indonesia yunior yang tinggal serumah dengannya. Fahri bersama teman-temannya tinggal bertetangga dengan keluarga Mesir beragama Kristen Koptik yang sangat bersahabat. Dalam rumah kontrakan tersebut fahri adalah yang paling tua sehingga ia dijadikan ketuarumah tangga yang mengatur segala kebutuhan dan kewajiban tiap-tiap yang tinggal serumah dengannya. Mulai dari jadwal masak, bersih-bersih sampai urusan-urusan yang ada kaitannya dengan kebutuhan rumah tangga telah diatur dan disepakati oleh mereka (Fahri Dkk), suasana demokratis pengakuan hak dan kewajiban pada tiap person adalah bentuk ciri seorang pemimpin dan itu di buktikan oleh fahri. Setiap kegiatan sehari-hari terjadwal dengan rapi baik urusan kuliah sampai rencana masa depan telah fahri rencanakan mulai awal, bahkan perkawainannya yang direncanakan akan ia lakukan pada proses tesisnya nanti.

Adalah Fahri pemuda yang ramah, sopan dansenang bergaul dengan tetangga mereka, bahkan pada salah satu tetangganya orang kristen koptik. Di antara kesemua temannya yang paling dekat dengan keluarga itu adalah Fahri. Kamar Fahri tepat di bawah kamar anak perempuan keluarga Kristen Koptik itu. Namanya Maria. Walau berstatus Kristen, Maria suka Al-Quran bahkan dia hafal beberapa surat Al-Quran. Yang paling disukainya adalah surat Maryam seperti namanya. Maria sulit bergaul dengan lelaki tetapi dengan Fahri dia merasa nyaman dan kemudian jatuh cinta kepadanya. Di sini Fahri digambarkan seorang yang inklusif dalam bermasyarakat tapi tetap eksklusif dalam beriman.

Novel ini pun mengandung kisah asmara yang romantis dan humanis. Hati kita akan gerimis usai membacanya. Kehidupan Fahri diwarnai dengan kisah hubungan lelaki dan perempuan. Perasaan Fahri diungkapkan dengan baik ketika ia harus menjadi rebutan empat orang perempuan. Adegan percintaan pun dikemas dengan sangat manis dan cantik serta menggemaskan namun tidak terjatuh dalam kevulgaran.

Digambarkan saat Fahri berdoa agar ada seorang gadis yang meminangnya, keesokan harinya Aisha seorang gadis sangat cantik keturunan Jerman-Turki, cerdas, solehah, dan belakangan diketahui sangat kaya yang dikenalnya di kereta Metro meminangnya melalui paman Aisha. Mendengar Fahri sudah menerima pinangan Aisha, Nurul mahasiswi cantik asal Indonesia yang merupakan putri seorang kiai ternama di pesantren di Jawa Timur merasa sangat menyesal hingga mengirimkan surat yang meminta Fahri untuk menjadikan dia sebagai istri kedua.

Tanpa sepengetahuan siapa pun, Maria seorang gadis Koptik (Arab Mesir yang beragama Kristen) yang sangat cantik, tetangga Fahri yang hafal Al Quran juga diam-diam memendam cinta yang sangat dalam kepada Fahri. Begitu merananya, Maria sampai sakit akut karena kehilangan semangat hidup.

Sebaliknya Noura, gadis muslim Mesir berambut pirang yang sangat cantik yang diselamatkan Fahri dari siksa ayahnya justru sangat membenci Fahri. Noura yang digambarkan masih bersekolah di tingkat lanjutan atas sangat mendendam karena cintanya ditolak oleh Fahri. Dengan fitnah yang keji, Noura berusaha menjebloskan Fahri ke dalam penjara Mesir yang digambarkan sangat sadis.

Karena karakternya yang sangat sempurna Fahri dicintai oleh empat wanita sekaligus. Fahri yang juga mahir menyitir puisi-puisi romantis dari penyair Perancis, sehingga bukan cuma bisa membuat perempuan berbunga-bunga ketika berada didekatnya tapi tergila-gila bahkan jatuh koma di buatnya. Perempuan yang menjadi kehilangan akal sehat karena cinta adalah Noura, perempuan yang sangat naas hidupnya. Noura mengalami kekerasan oleh ayahnya dan waktu bayi tertukar di rumah sakit. Berkat pertolongan Fahri, Noura menemukan kebahagian yang sempat hilang dan menemukan keluarga sebenarnya (ayah dan ibu kandung sebenarnya). Namun cinta menggelapkan akal sehatnya dan membuat nora berbuat yang sangat tidak pantas dilakukan oleh seorang muslimah, dia hamil dan menuduh Fahri yang melakukannya. Di Mesir bagi seorang pemerkosa warga asli Mesir hukumannya adalah gantung. Berbeda bila yang diperkosa misalhnya adalah warga negara lain. Fahri dalam kesusahan yang amat dasyat karena harus menerima hukuman terhadap perbuatan yang sama sekali tidak di perbuat dan tidak akan pernah sekali ia lakuakan. Dia dipenjara dan disiksa karena fitnah yang dituduhkan kepadanya. Tapi Fahri masih dapat bersyukur dan bertakwa tanpa tergoyahkan imanya.

Fahri saat itu sudah menikah dengan Aisha, perempuan bercadar ber ayah Jerman, beribu Turki dan nenek Palestina. Fahri mengenalnya di sebuah trem/Kereta listrik, dalam perjalanan belajar ke Syaikh Utsman. Aisha adalah seorang mahasiswi jurusan psikologi di salah satu universitas. Aisha sangat sedih. Dia sedang hamil. Dia tidak ingin anaknya yatim. Aisha yang juga seorang islam yang taat kehilangan pegangan. Kesedihan menggelapkan imannya. Aisha mengutarakan rencanannya kepada Fahri untuk berdamai dengan keluarga Noura dengan memberikan sejumlah uang untuk menarik tuduhan. Uang bukanlah masalah. Aisha diwarisi kekayaan jutaan dolar dari keluarganya. Fahri menolak. Tidak mungkin baginya melanggar perintah Tuhan. Tidak mungkin baginya untuk menyuap.

Satu-satunya saksi yang bisa membebaskan Fahri dengan membuktikan bahwa Noura berbohong dan merekayasa kejadian pemerkosaan itu adalah Maria namun sayangnya Maria dalam keadaan koma. Satu perempuan lagi yang jatuh cinta pada Fahri adalah Nurul, seorang anak kyai yang juga sedang belajar di Al-Azhar. perjalanan cinta, romantisme percintaan dan Fahri sebagai sosok pemuda islam yang sempurna menjadi tema besar novel ini.