Rabu, 28 Januari 2009

Kekuatan Kata

Mengendalikan Kekuatan Kata-kata


Manusia hidup pasti melakukan berbagai kegiatan: berbicara, bekerja, mendengar, menulis, membaca, dan juga berpikir. Semua kegiatan ini tidak bisa terlepas dari kata-kata. Tanpa kata-kata, tak ada yang bisa kita bicarakan.

Tanpa baca. Tanpa kata-kata, tak ada yang bisa kita mengerti. Tanpa kata-kata, tak bisa kita berkarya. Kata-kata memiliki kekuatan yang dahsyat, karena tanpa kata-kata, kita layaknya seperti orang mati saja.

Pengelola rubrik:


Aribowo Prijosaksono, Roy Sembel, dan Tim ManDiri Aribowo Prijosaksono email:aribowo_ps@hotmail.com dan Roy Sembel
http://www.roy-sembel.com adalah co-founder dan direktur The Indonesia Learning Institute – INLINE http://www.inline.or.id, sebuah lembaga pembelajaran untuk para eksekutif dan profesional.

PEDANG BERMATA DUA

Kekuatan kata-kata adalah seperti pedang bermata dua. Jika digunakan dengan tidak tepat, akan membawa bencana. Sebaliknya, jika digunakan dengan tepat, dapat memberikan manfaat optimal bagi keuntungan kita.

Sehat atau Sakit

Jika seorang dokter mengatakan kepada pasien A bahwa penyakit sang pasien tidak bisa disembuhkan lagi, maka pasien A kemungkinan besar akan percaya pada kata-kata sang dokter. Akibatnya, ia tentunya akan menjadi sedih, depresi, dan kemudian putus asa. Ia juga mungkin tidak akan berupaya lagi untuk mencari pengobatan lain untuk menyembuhkan penyakitnya. Berbagai riset medis membuktikan bahwa semangat yang patah, dan perasaan yang hancur akan memperburuk kesehatan seseorang. Inilah yang kemungkinan besar akan terjadi pada pasien A.
Tetapi jika pada pasien B yang memiliki penyakit yang serupa dengan kategori stadium yang serupa pula, sang dokter mengatakan bahwa penyakit pasien B memang pada tahap ini cukup serius namun masih ada harapan untuk disembuhkan; jika sang dokter juga menceritakan tentang berbagai kasus sukses pasien yang berhasil sembuh, apa yang akan terjadi pada pasien B? Kemungkinan pasien B tetap memiliki semangat juang untuk sembuh dan ia akan berupaya dengan berbagai cara untuk meraih kesembuhan tersebut. Semangat yang tinggi untuk sembuh, disertai upaya yang serius dan tekun akan memberikan kemungkinan yang jauh lebih besar bagi pasien B untuk sembuh.

Bisa atau Tidak Bisa


Kata-kata juga bisa menentukan apakah kita bisa sukses atau gagal. Jika kita mengatakan pada diri kita sendiri bahwa kita tidak bisa melakukan suatu pekerjaan, maka bisa dipastikan kita memang tidak akan bisa melakukan pekerjaan tersebut. Kata-kata TIDAK BISA yang kita ucapkan, yang kita dengar, ataupun yang kita pikirkan akan menutup semua kemungkinan untuk melakukan pekerjaan yang sudah divonis tidak bisa kita laksanakan. Dengan ungkapan TIDAK BISA ini, semua kemungkinan tidak dicoba lagi, dan semua usaha dihentikan.
Tapi, sebaliknya, jika kita mengatakan pada diri kita sendiri atau pada anggota tim kita bahwa suatu pekerjaan BISA kita laksanakan walaupun harus melalui berbagai tantangan. Ungkapan BISA ini memiliki kekuatan yang dahsyat untuk mewujudkan keberhasilan. Ungkapan BISA memacu kreativitas untuk mendapatkan berbagai alternatif strategi, memompa semangat untuk mencoba terus walaupun pada awalnya terlihat sulit, dan mendorong kita melakukan berbagai upaya untuk mengatasi rintangan yang kita hadapi. Akibatnya? Kita memang akan BISA berhasil menyelesaikan perkerjaan yang kita tekuni.


KENDALIKAN KEKUATAN KATA-KATA



Setelah kita mengetahui bahwa kata-kata memiliki kekuatan yang dahsyat, tentunya kita ingin memanfaatkan kekuatan ini secara optimal agar membawa kebaikan bagi kita. Ada lima strategi yang perlu kita perhatikan dalam mengendalikan kekuatan kata-kata agar memberikan pengaruh yang positif bagi kita.


Bicara Positif


Ilustrasi berikut dapat menggambarkan bagaimana kata-kata positif yang diucapkan seseorang dapat melepaskannya dari masalah. Pada suatu malam, seorang raja bermimpi aneh. Dalam mimpi ini gigi sang raja tanggal semuanya. Keesokan harinya ia memanggil orang pintar yang dapat menginterpretasikan mimpi tersebut. Orang pintar pertama yang dipanggil berkata kepada raja, ”Paduka Raja, mimpi Paduka berarti bahwa seluruh keluarga dan kerabat dekat Paduka akan meninggal dunia.” Mendengar kabar yang buruk ini, emosi sang raja meluap karena marah. Sang raja memerintahkan pada pengawalnya untuk memenjarakan orang pintar pertama tersebut.
Kemudian Raja memanggil orang kedua untuk mengartikan mimpi aneh sang raja. Orang kedua ini mengatakan pada raja, ”Wahai Paduka Raja, mimpi Paduka bertanda baik bagi Paduka. Mimpi ini berarti bahwa Paduka Raja akan dianugerahi umur panjang, bahkan lebih panjang dari keluarga dan handai taulan terdekat Paduka.” Mendengar berita baik yang disampaikan, sang Raja pun merasa senang. Kemudian Raja menyuruh pengawalnya untuk memberikan sekotak emas kepada orang pintar kedua ini. Cerita ini menunjukkan bahwa pada dasarnya kedua peramal tersebut menyampaikan hal yang sama yang dikemas dengan pilihan kata-kata yang berbeda. Dari ilustrasi ini kita bisa belajar untuk berhati-hati dalam berbicara, yaitu untuk memilih kata-kata positif dalam berbicara.


Dengar Positif


Seorang anak kerap kali mendengar orang tuanya berkata, ”Kamu memang anak bodoh, anak bandel, dan tidak tau diuntung. Kamu pasti tidak akan berhasil karena kamu memang bodoh, bandel, dan sering menyusahkan orang tua.” Lambat laun, jika kata-kata ini sering diulang-ulang, maka sang anak akan benar-benar percaya bahwa ia bodoh, bandel, dan sering menyusahkan orang tua. Ia pun akan terdorong untuk malas belajar, dan melakukan hal-hal yang dianggap ”bandel dan menyusahkan orang tua” seperti yang kata-kata yang didengarnya.

Hal ini tidak hanya terjadi pada anak-anak. Orang dewasa pun bisa terpengaruh pada apa yang mereka dengar. Jadi, apa yang harus dilakukan agar kita mendapat pengaruh positif? Jika kita sulit mempengaruhi orang-orang di sekitar kita untuk berbicara positif, maka yang bisa kita lakukan adalah berteman dengan orang-orang yang suka berbicara positif. Dengan berteman dengan orang-orang seperti ini, maka kita terpacu untuk melihat segala sesuatu dari sudut pandang positif, yang akhirnya akan mempengaruhi sikap, tindakan, dan keputusan yang kita lakukan dalam hidup kita ini.

Baca Positif


Bacaan adalah salah satu sumber makanan bagi pikiran kita. Jika kita banyak mengkonsumsi bacaan yang positif (misalnya: bacaan mengenai cara hidup sehat, biografi orang-orang sukses, ataupun strategi atau inovasi terbaru diberbagai bidang), maka pengetahuan kita terhadap topik yang kita baca bertambah. Pengetahuan ini seringkali membangkitkan keingin-tahuan kita untuk mencobanya. Misalnya kita baru membaca tentang cara hemat berpromosi, wajar saja jika kita segera ingin mempraktikkan apa yang kita baca. Atau kita baru selesai membaca strategi baru memenangkan persaingan di masa krisis, tentunya jika kita memang menghadapi kondisi persaingan di masa krisis dan dituntut untuk menang, kita akan mencoba strategi tersebut. Jadi, untuk mengendalikan kekuatan kata-kata, kita perlu juga berhati-hati dalam memilih buku-buku, artikel yang kita baca.

Pikir Positif


Pernahkan Anda menyanyikan sebuah lagu lama di kepala Anda, kemudian Anda mendengar lagu tersebut dinyanyikan di radio atau televisi? Pernahkah Anda berpikir serius untuk bertemu dengan seorang teman lama, kemudian Anda akhirnya memang berbicara dengan orang tersebut di telepon? Pernahkah Anda berpikir untuk membaca sebuah buku, kemudian seseorang meminjamkan buku tersebut pada Anda? Pernahkah Anda berpikir untuk memakan kue kesayangan Anda, beberapa hari kemudian ada orang yang membelikan atau membawakan kue tersebut untuk Anda? Jika memang Anda pernah mengalami beberapa dari kejadian tersebut di atas atau mengalami kejadian serupa, mungkin Anda mengira semua ini adalah kebetulan saja.
Andrew Matthews dalam bukunya Being Happy mengungkapkan bahwa pikiran kita seringkali bertindak sebagai magnet yang ampuh untuk mengundang segala sesuatu yang kita pikirkan untuk terwujud. Pikiran kita ini akan menggerakkan seluruh bagian dari kita (fisik, emosi, dan semangat) untuk bergerak ke arah yang kita pikirkan. Jika kita memusatkan pikiran kita pada kegagalan pasti kita akan mengundang datangnya kegagalan. Sebaliknya, jika kita memusatkan pikiran kita untuk meraih sukses, pasti sukseslah yang akan kita temui. Jadi, jika kita ingin sukses, ingin sehat, ingin senang, mengapa tidak kita coba memusatkan pikiran kita untuk meraih hal-hal positif yang kita pikirkan?

Kehidupan manusia tidak terlepas dari kata-kata yang memiliki kekuatan yang dahsyat. Kekuatan ini dapat kita kendalikan untuk memberikan manfaat bagi kita dengan berbicara, mendengar, membaca, dan berpikir positif. Jadi, selamat memilih dan menggunakan kata-kata positif agar meraih manfaat positif dari kekuatan kata-kata tersebut.

kata-kata, tak ada yang bisa kita tulis. Tanpa kata-kata, tak ada yang bisa kita

Tidak ada komentar: