karya Zawawi Imron
Embun, tolong ajari aku bagaimana memandang darah
Sementara engkau begitu setia setiap pagi
Mengusap daun dan mengasuh rumputan
Pada usianya yang kesekian
Rambut bumi mengalami
Kusut dan kerontokan
Embun, jika engkai masih punya rasa kasihan
Mengapa aku masih rajin mengasah pedang
Menggosaok peluru dan kesekian kecurigaan?
Ajari aku untuk sempat membenci
Meniru pada sufi, atau sperti kupu-kupu
Yang tak punya waktu untuk merusak taman bunga
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar