Yang lebih memperhatinkan, terutama bagi kaum muslimin yamg memiliki nurani, mereka yang memamerkan keangkuhan dan keganasan itu berbusana ala nabi agung Muhammad SAW dan menggunakan label pembela Islam. Allahummahdihim. Semoga Allah memberi hidayah kepada mereka dan terutama kepada imam-imam mereka.
Mereka yang seperti kalap itu pasyilah orang-orang awam yang tidak begitu mengrti tentang Islam dan tidak mengenal Kanjeng Nabi Muhammad SAW. Tidak mengerti bahwa Islam adalah agama damai dn kasih sayang. Agama yang mengecam kezhaliman dan kekerasan. Tidak mengerti bahwa kanjeng Nabi Muhamad adalah seorang pemimpin yang bassaam, ramah, dan murah senyum.
Seperti mudah diketahui –kecuali oleh mereka yang tidak mengerti dan mereka yang tertutp hatinya karena takabur- Islam adalah Rahmatan lil ‘aalamin.
Yang diutus membawanya adalah seorang manusia pilihan yang paling beradab dan penuh kasih sayang. Nabi Muhammad SAW seorang nabi yang menurut penuturan sahabat Abdullah Ibnu Umar(diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Imam Buchori,dan Imam Muslim), tidak kasar dan tidak pernah melampaui batas; nabi bersabda: “Inna khiyaarakum ahsanukum akhlaaqan.”(Sesungguhnya orang-orang terbaik diantara kalian merekia yang berahlak paling baik). Sahabat Ibnu Umar juga menuturkan (riwayat Imam Buchori) bahwa kanjeng nabi Muhammad SAW tidak kaku, tidak bengis, tidak suka bersuara keras dipasar, dan tidak pernah membalas keburukan dengan keburukan, melainkan memaafkan dan mengampuni.
Tentang orang Islam, Nabi Muhammad SAW bersabda “ Almuslimu man salimal muslimuun min lisaanihi.” (HR Imam Muslim dari sahabat Jabir). “Muslim sejati ialah orang yang menjaga lisan dan tangannya sehingga orang-orang muslim lain selamat dari padanya.”
Mungkin mereka yang melakukan kekerasan itu sekadar wayang-wayang yang terbkar oleh provokasi imam-imam mereka. Mereka diyakinkan, misalnya, bahwa kelompok AKKBB atau antek-antek Yahudi dan Amerika.
Tapi , apapun alasannya, tindakan anarki dan kekerasan tidak dibenarkan baik oleh akal sehat, oleh Islam, dan ooeh Negara kita ini.
Negara ini adalah Negara hukum. Saya sungguh khawatir kekerasan-kekerasan yang terkadi seperti kemarin itu justru membuat konflik horizontal berkepanjangan yang ujung-ujungnya merugikan umat Islam sendiri, Islam dan
Sementara itu, kaum muslimin sebagai mayoritas di negeri ini, terutama para pemimpin mereka –termasuk dalam rangka memperjuangkan prinsip mulia apa pun hendaklah tetap mengedepankan sikap tidak berlebih-lebihan, sikap kearifan, dan kesatuan seperti yang diajarkan dan dicontohkan pemimpin agung kita, Nabi Muhammad SAW. Tidak justru mengikuti cara-cara munkar, yang seharusnya kita cegah. Semangat membela Islam dan amar ma’ruf nahi munkar, mestilah dialakukan dengan cara-cara islami.
Semoga Allah Menunjukkan kita ke jalan yang benar yang Ia ridhai.
Amin.A. Mustafa Bisri Mustasyar PB NU
(Jawa Post, Selasa 03 Juni 2008)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar